Kurikulum Merdeka Konsep dan Implementasinya

0

 

Kurikulum Merdeka, Begini Konsep & Implementasinya

Belakangan ini, kamu pasti sering banget kan, mendengar tentang Kurikulum Merdeka? Katanya, kurikulum ini adalah kurikulum baru yang akan menggantikan Kurikulum 2013, ya? Hmm, apa betul seperti itu?

Biar kamu nggak bingung, kakak bantu kasih penjelasan, ya! Jadi, beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka. Sebelumnya, Kurikulum Merdeka ini dikenal dengan nama Kurikulum Prototipe untuk Sekolah Penggerak.

Apa yang Dimaksud dengan Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensialpengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.

Kurikulum Merdeka sudah diuji coba di 2.500 sekolah penggerak. Tidak hanya di sekolah penggerak, kurikulum ini juga diluncurkan di sekolah lainnya. Menurut data Kemdikbud Ristek, sampai saat ini, telah ada sebanyak 143.265 sekolah yang sudah menggunakan Kurikulum Merdeka. Jumlah ini akan terus meningkat seiring mulai diberlakukannya Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA.

Kapan Kurikulum Merdeka Diterapkan?

Menurut Kemdikbud Ristek, rencananya, Kurikulum Merdeka ini akan dijalankan sebagai opsi tambahan terlebih dahulu selama tahun 2022-2024 dalam rangka pemulihan pembelajaran pasca pandemi. Nah, nantinya mulai tahun 2024, diharapkan Kurikulum Merdeka sudah bisa fully implemented secara nasional.  Di tahun 2024 juga, Kemdikbud Ristek akan mengkaji ulang mengenai implementasi Kurikulum Merdeka ini berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Jadi, untuk saat ini, sekolah bisa mulai mengimplementasikan kurikulum baru ini secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah. Jika ada sekolah yang memang masih belum siap untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, maka sekolah tersebut masih boleh menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat sampai sekolahnya siap. Kewenangan untuk memilih kurikulum diserahkan oleh Kemdikbud Ristek kepada kepala sekolah dan guru pada masing-masing sekolah.

Oh iya, bagi yang belum tahu, Kurikulum Darurat adalah Kurikulum 2013 yang disederhanakan untuk diimplementasikan selama masa pandemi. Kurikulum Darurat diluncurkan untuk memberikan kemudahan bagi satuan pendidikan dalam mengelola pembelajaran selama masa pandemi, yang mengakibatkan kegiatan sekolah menjadi terhambat karena harus diadakan secara daring.

Bagaimana Konsep Kurikulum Merdeka?

Oke, setelah membaca pembahasan tadi, pasti sekarang kamu jadi bertanya-tanya: “Seperti apa sih, Kurikulum Merdeka ini? Apa bedanya dengan Kurikulum 2013?”

Kurikulum Merdeka membagi jenjang kelas dari kelas 1 sampai kelas 12 menjadi 6 fase, yaitu Fase A hingga Fase F. Pembagian fase ini bisa kamu lihat pada gambar berikut.

Nah, menurut pak Nadiem, inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar, yaitu konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Jika sebelumnya di Kurikulum 2013 peserta didik harus mempelajari semua mata pelajaran (di tingkat TK hingga SMP) dan akan dijuruskan menjadi IPA/IPS di tingkat SMA, lain halnya dengan Kurikulum Merdeka. Di Kurikulum Merdeka, peserta didik tidak akan lagi menjalani hal seperti itu.

Di Kurikulum Merdeka, peserta didik tidak akan lagi ‘dipaksa’ untuk mempelajari mata pelajaran yang bukan menjadi minat utamanya. Peserta didik bisa dengan ‘merdeka’ memilih materi yang ingin dipelajari sesuai minat masing-masing. Ini dia yang dimaksud dengan konsep Merdeka Belajar.

Selain itu, kurikulum ini juga mengutamakan strategi pembelajaran berbasis proyek. Artinya, peserta didik akan mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui proyek atau studi kasus, sehingga pemahaman konsep bisa lebih terlaksana. Nama proyek ini adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek ini sifatnya lintas mapel. Melalui proyek ini, siswa diminta untuk melakukan observasi masalah dari konteks lokal dan memberikan solusi nyata terhadap masalah tersebut.

Dengan adanya proyek ini, fokus belajar peserta didik tidak lagi hanya semata-mata untuk mempersiapkan diri menghadapi soal-soal ujian. Dengan fokus seperti ini, kegiatan belajar-mengajar tentu akan terasa jauh lebih seru dan menyenangkan guys, daripada hanya fokus mengerjakan latihan soal saja.

Karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka yang mendukung pemulihan pembelajaran bisa kamu lihat pada infografik berikut ini. Check it out!

Perubahan Kurikulum Sebelumnya pada Kurikulum Merdeka

1. Perubahan Kurikulum di Jenjang SD

  • Mapel IPA dan IPS digabungkan.
  • Mata pelajaran Seni sebagai mapel keterampilan.
2. Perubahan Kurikulum di Jenjang SMP
  • Mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib.
  • Mata pelajaran Prakarya menjadi salah satu pilihan bersama mata pelajaran Seni (Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, Seni Teater).
3. Perubahan Kurikulum di Jenjang SMA
  • Tidak ada penjurusan di jenjang SMA.
  • Peserta didik akan memilih mata pelajaran kelompok pilihan di Kelas 11 dan 12 sesuai minat dan bakatnya dengan panduan guru Bimbingan Konseling.
  • Peserta didik boleh mengganti pilihan mata pelajaran di kelas 12 namun tidak disarankan.
Contoh Ilustrasi Pemilihan Mata Pelajaran di Kelas 11-12 SMA
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum (Wajib Diambil)
  • Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
  • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  • Bahasa Indonesia
  • Bahasa Inggris
  • Matematika
  • Seni (bisa pilih salah satu di antara Seni Musik, Tari, Rupa, dan Teater)
  • Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
  • Sejarah
B. Kelompok Mata Pelajaran MIPA
  • Biologi
  • Kimia
C. Kelompok Mata Pelajaran IPS
  • Sosiologi
D. Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya
  • Bahasa Inggris (Tingkat Lanjut)
  • Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
  • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  • Bahasa Indonesia
  • Bahasa Inggris
  • Matematika
  • Seni (bisa pilih salah satu di antara Seni Musik, Tari, Rupa, dan Teater)
  • Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
  • Sejarah
  • Fisika
  • Matematika Peminatan
  • Ekonomi
  • Geografi

“Terus, terus, beneran nih, di Kurikulum Merdeka nantinya udah nggak ada lagi penjurusan IPA/IPS untuk anak SMA, kak?”

Jawabannya: betul!

Kemdikbud Ristek menyatakan beberapa perubahan kurikulum dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka, di antaranya yaitu: 

"Hmm, kalau nggak ada penjurusan IPA/IPS di tingkat SMA, terus nanti kalau mau milih jurusan kuliah gimana, kak?”

Contohnya begini guys, misalnya kamu ingin kuliah Jurusan Kedokteran, maka mata pelajaran yang kamu ambil di kelas 11 dan 12 adalah:

Contoh lainnya, misalnya kamu masih bingung mau kuliah Jurusan Bisnis atau Jurusan Teknik, maka mata pelajaran yang kamu ambil di kelas 11 dan 12 adalah:

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum (Wajib Diambil)

B. Kelompok Mata Pelajaran MIPA

C. Kelompok Mata Pelajaran IPS

Okee, sampai sini paham ya bagaimana skema Kurikulum Merdeka nanti saat di SMA? Jadi, untuk kamu yang masih bingung mau kuliah jurusan apa, bisa tetap ambil kelompok mata pelajaran IPA maupun IPS tuh, nanti tinggal kamu pilih aja mata pelajaran mana yang lebih kamu sukai.

Eits, tapi usahakan kamu sudah punya bayangan beberapa pilihan jurusan kuliah yang sekiranya sesuai dengan minatmu, ya! Jangan blank total karena nantinya, mata pelajaran yang kamu pilih di kelas 11 dan 12 itu harus berhubungan dengan jurusan kuliah yang mau kamu pilih.

(Sumber:  https://www.ruangguru.com/blog/kurikulum-merdeka)


Dokumentasi lengkap tentang Kurikulum Merdeka DISINI


Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top