Stop Perundungan (Bullying)

0

 

Stop Perundungan (Bullying)


Apakah Anda pernah menjadi korban atau pelaku perundungan/bully di sekolah?

Ternyata ada, lo, perbuatan perundungan di sekolah yang mungkin pernah kita lakukan atau alami, sadar maupun tidak. Apa, ya, karakteristiknya?

Yuk, kenali, cegah, dan laporkan segera jika melihat perundungan di sekolah!

Sangat memilukan melihat anak Anda mengalami rasa sakit fisik dan emosional dari bullying secara langsung atau cyberbullying (yang diterima saat online).

Beberapa orang tua tidak yakin bagaimana cara untuk memulai melindungi anak-anak mereka dari bullying dan kekerasan lainnya. Bahkan, beberapa orang tua mungkin tidak tahu apakah anak-anak mereka adalah korban, saksi, atau bahkan pelaku dari perbuatan berbahaya ini.


Apa itu Perundungan (Bullying)?

Perundungan adalah segala bentuk perbuatan menyerang, mengganggu, mengusik, mengucilkan, menindas, dan/atau menyusahkan yang dilakukan dengan sengaja dan berulang oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang atau kelompok lain dengan tujuan untuk menyakiti dan menimbulkan rasa tidak berdaya, dan berpotensi dilakukan secara terus menerus.

Anak-anak yang paling rentan menghadapi resiko lebih tinggi untuk di-bully seringkali adalah anak-anak yang berasal dari masyarakat yang terpinggirkan, anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah, anak-anak penyandang disabilitas, atau anak-anak migran dan pengungsi.


Apa Karakterisitik Perundungan?

  • Dilakukan secara sengaja untuk menimbulkan kerugian dan merendahkan harga diri orang lain.
  • Adanya ketimpangan kuasa saat pelaku merasa memiliki kekuatan atau kuasa yang lebih dibandingkan korban.
  • Dilakukan terus menerus dan memiliki potensi untuk berulang.


Apa bentuk perundungan yang ada di sekolah?
Bentuk perundungan yang mungkin terjadi di sekolah cukp banyak. Di antaranya yang sering terjadi adalah:

Melabrak
Bentuk perundungan dilakukan dengan dalih kecemburuan kepada siswa yang di nilai berbeda di sekolah. Pelaku dengan sengaja melakukan serangan fisik maupun verbal kepada korban secara berulang untuk menunjukkan kuasa kepada korban, agar korban merasa bahwa dirinya bukan siapa-siapa.

Senioritas
Biasanya terjadi saat masa orientasi, hingga adanya pembedaan akses antara siswa junior dan siswa senior. Saat orientasi, siswa senior biasanya memaksakan aturan-aturan tertentu, seperti memakai atribut tambahan, tugas diluar pelajaran untuk menghapal, hingga gestur hormat yang wajib dilakukan oleh siswa junior kepada siswa senior. Ada pula yang berbentuk pembedaan tempat duduk di kantin, akses tangga, koridor, dan lain sebagainya.

Mengucilkan dalam kelompok
Pelaku mengucilkan atau meminggirkan orang tertentu untuk tidak dilibatkan dalam kelompok, baik dalam kelompok belajar, ekstrakurikuler, maupun kegiatan sekolah lainnya. Siswa pelaku merasa memiliki kelebihan dari siswa lainnya yang dianggap tidak se level dengan dia sehingga korban dijauhi dalam segala kesempatan.

Cyberbully
Dilakukan tanpa serangan fisik, namun perundungan dilakukan dengan menggunakan akses internet dan teknologi lainnya. Pelaku melakukan penyudutan, merendahkan, mempermalukan, hingga menyebarkan rumor yang mengajak orang lain untuk ikut menyerang korban yang sama.




Yuk, laporkan perundungan yang terjadi di sekolah pada tautan berikut:

kemdikbud.lapor.go.id


Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top